Minggu, 20 November 2016

Tokoh/Pahlawan Indonesia Ketika Melawan Penjajah Bangsa Barat pada Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Tokoh/Pahlawan Indonesia Ketika Melawan Penjajah Bangsa Barat pada Masa Pemerintahan Hindia Belanda

1. Pattimura [ Perlawanan di Ambon ]



              Perang Saparua di Ambon yang dipimpin oleh Thomas Matulessi (Pattimura). Dalam perang tersebut, terdapat pahlawan wanita yang bernama Christina Martha Tiahahu dan dengan beraninya dia ikut ke dalam perang itu. Tapi perlawanan tersebut dapat dikalahkan oleh pasukan Belanda. Setelah perlawanan itu, Pattimura dan pengikutnya di tangkap dan dihukum gantung oleh Belanda.

2. Tuanku Imam Bonjol [ Perlawanan di Sumatera Barat ]


                 Perang paderi terjadi di Sumatra Barat yang dilakukan oleh kaum adat dengan kaum paderi dan turut melibatkan Tuanku Imam Bonjol. Kaum paderi dan kaum adat bersatu melawan Belanda. Akhirnya Belanda menerapkan Sistem Benteng Stelsel, ternyata siasat yang dilakukan oleh Belanda tidak sia-sia. Belanda berhasil menjatuhkan benteng pertahanan kaum paderi di Bonjol tahun 1837. Tuanku Imam Bonjol berhasil ditangkap dan diasingkan ke Priangan, lalu ke Ambon. Akhirnya beliau wafat tahun 1864 di Manado

3. Pangeran Diponegoro [ Perlawanan Diponegoro ] 


            Perang diponegoro berawal karena campur tangan Belanda dalam politik kerajaan Yogyakarta. Belanda memasang patok di tanah milik Diponegoro di desa Tegalrejo. Lalu terjadi perselisihan antara pengikut Diponegoro dan mencabuti patok-patok tersebut. Belanda segera menangkap Pangeran Diponegoro, Bulan Maret 1830, Diponegoro diajak berunding dengan Belanda, tetapi perang itu hanya tipu muslihat. Akhirnya Diponegoro ditangkap dan di asingkan ke Manado, kemudian ke Makassar hingga wafat tahun 1855.

4. Sisingamangaraja [ Perlawanan di Sumatra Utara ]


               Sisingamangaraja XII memimpin perlawanan di Sumatra Utara selama 24 tahun. Untuk menghadapi perang Batak, Belanda menarik pasukan dari Aceh. Kapten Christofell berhasil mengepung pertahanan terakhir Sisingamangaraja di Pakpak. Perlawanan ini dimenangkan oleh Belanda dan kedua putra dari Sisingamangaraja yang bernama Patuan Nagarai dan Patuan AAggi gugur dalam perang tersebut dan akhirnya semua Tapanuli berhasil di kkuasai oleh pemerintah Belanda

5. Pangeran Antasari [ Perlawanan di Banjar ]


              Pangeran Antasari memimpin perlawanan setelah Prabu Anom ditangkap oleh Belanda pada tahun 1859. Perang ini terjadi karena Belanda campur tangan urusan pergantian raja di Kerajaan Banjarmasin. Pada tahun 1862, Pangeran antasari menyerah dan berakhirlah perlawanan Banjar.

6. I Gusti Ketut Jelantik [ Perlawanan di Bali ]


             I Gusti Ketut Jelantik merupakan pemimpin perang Jagaraga di Bali. Perang Jagaraga terjadi karena Belanda dan kerajaan di Bali bersengketa tentang hak tawan karang. Hak Tawan karang berisi bahwa setiap kapal yang kandas di perairan Bali, merupakan hak penguasa daerah tersebut. Belanda memprotes raja Buleleng karena telah menyita 2 kapal dan Raja Buleleng tidak menerima tuntutan tersebut. Persengketaan ini akhirnya berakhir dengan perang. Setelah berhasil merebut benteng Jagaraga. Belanda melanjutkan ekspedisi militer pada tahun 1849.

7. Christina Martha Tiahahu [ Perlawanan di Maluku ]


            Christina Martha Tiahahu adalah putri dari Kapitan Paulus Tiahahu. Ayah Christina juga seorang kawan Thomas Matulessi yang turut serta dalam perang pattimura melawan Belanda pada tahun 1817. Dengan alat yang sederhana, bamboo runcing, ia mampu membuat para penjajah kesulitan menghadapinya. ikat kepala yang ia gunakan menjadi bukti keberanian seorang gadis yang masih belasan tahun umurnya.

8. Teuku Umar [ Perlawanan di Aceh ]


            Perang Aceh dimulai pada tahun 1873. Perang ini terjadi karena Belanda ingin menguasai aceh yang letaknya strategis, yaitu di pintu gerbang selat Malaka. Serangan pertama Belanda dipimpin Jenderal Kohler dan dapat dipatahkan oleh pasukan rakyat Aceh yang dipimpin antara lain oleh Teuku Umar, Sut Nyak Dien, Teuku Cik Di Tiro, Panglima Polim, Cut Mutia. Karena pasukan Belanda sering tersesak maka Belanda memusatkan pertahanannya pada daerah-daerah yang sudah dikuasai. Pada tahun 1899, Teuku Umar gugur di sebuah pertempuran di Meulaboh, tetapi perjuangan rakyat Aceh terus berlangsung sampai tahun 1937.

9. Fatahillah [ Melawan Portugis ]


            Dalam rangka memperluas daerah ekspansinya dan usaha untuk menggagalkan rencana kerjasama antara Portugis dan Pajajaran dalam pertempuran ini Fatahillah dan bala tentaranya memperoleh kemenangan. Sunda Kelapa direbut dari tangan penjajah Portugis. Kemudian Sunda Kelapa diubah namanya menjadi Jayakarta (Jakarta).

10. Sultan Ageng Tirtayasa [ Melawan VOC ] 


                VOC ingin melakukan monopoli lada di Banten. Belanda ikut campur dalam urusan banten dengan mendekati Sultan Ageng Tirtayasa dimasukkan kedalam penjara Banten di Batavia dengan penjagaan ketat serdadu kompeni hingga meninggalnya di penjara pada tahun 1692.






SEMOGA BERMANFAAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar